Ke mana Perginya Pembaca Manga Shoujo di Indonesia?

Oleh: Admin Web
09 July 2025
Ke mana Perginya Pembaca Manga Shoujo di Indonesia?
Designed by Freepik
Share to:

Manga shoujo dan shounen adalah dua kategori manga yang dibedakan berdasarkan target pembacanya. Shoujo (少女) secara harfiah berarti "anak perempuan" atau "gadis", dan ditujukan untuk remaja perempuan, biasanya berusia 10-18 tahun. Sementara shounen (少年) berarti "anak laki-laki" atau "masa muda", dan ditujukan untuk remaja laki-laki, biasanya rentang usia yang sama.

Pernah nggak sih kamu kangen masa-masa baca Sailor Moon, Candy-candy, atau Lovely Complex sambil ngemil dan ngebayangin jadi tokoh utamanya? Dulu, manga shoujo tuh bener-bener hits banget di Indonesia, apalagi di kalangan cewek-cewek remaja. Tapi sekarang, rasanya genre ini mulai jarang dibahas. Bahkan di rak toko buku pun makin susah nemu judul-judul shoujo baru. Kok bisa, ya?

Salah satu alasannya, mungkin karena selera pembaca udah berubah. Sekarang banyak banget cewek yang lebih suka baca manga shounen kayak Jujutsu Kaisen, Blue Lock, atau Chainsaw Man. Ceritanya seru, penuh aksi, dan karakter cowoknya juga nggak kalah ganteng—jadi tetep ada fanservisnya walaupun bukan shoujo.

Selain itu, munculnya webtoon dan manhwa romantis dari Korea juga bikin manga shoujo makin ketat persaingannya. Bayangin aja, kamu bisa baca kisah cinta yang estetik, gratis (setidaknya awalnya), dan tinggal scroll di HP. Judul -judul kayak True Beauty, Marry My Husband, atau See You in My 19th Life udah ngambil hati banyak pembaca yang dulu mungkin pecinta shoujo.

 

Cerita yang Terasa Kuno.

Ini mungkin agak nyesek, tapi sebagian pembaca bilang cerita-cerita shoujo sekarang kurang fresh. Formula “cewek polos – cowok populer – konflik cinta segitiga” udah terlalu sering dipake. Gaya gambar yang penuh bunga-bunga dan sparkle juga dianggap agak jadul oleh sebagian Gen Z yang lebih suka visual clean atau lebih realistis.

Penerbit lokal sekarang lebih banyak nerbitin manga yang udah terbukti laku—kayak battle shounen, atau adaptasi anime terkenal. Manga shoujo jadi makin tenggelam, karena nggak banyak yang bahas atau promosiin. Kalaupun ada judul baru, seringnya nggak kedengeran.

 

Tapi Shoujo Belum Mati, Kok!

Tenang, bukan berarti manga shoujo udah tamat riwayatnya. Masih ada kok judul-judul menarik kayak Kaoru & Rin, Kubo Won’t Let Me Be Invisible, Komi sulit berkomunikasi yang walaupun masuk genre Shonen, namun ceritanya mengarah ke shoujo dan dapet banyak cinta dari pembaca.

Bahkan beberapa manga shoujo sekarang udah mulai berani keluar dari pakem lama: ceritanya lebih realistis, tema lebih dewasa, dan visualnya lebih kekinian. Tinggal gimana caranya supaya bisa lebih dikenal aja.

 

Kesimpulannya…

Penurunan pembaca manga shoujo di Indonesia lebih karena persaingan yang makin ketat dan perubahan tren. Tapi kalau ceritanya bisa lebih relate, lebih segar, dan dikemas dengan cara yang cocok sama pembaca sekarang, siapa tahu genre ini bisa naik daun lagi.

 

Buat kamu yang masih suka baca shoujo, terus dukung dan rekomendasikan judul-judul keren ke teman-teman ya. Biar genre ini tetap hidup dan terus berkembang!

Related News

All News